BANUASYARIAH, Banjarmasin – Baru saja berdialog di Kanal YouTube @banuasyariah, konten Guru Wahyudi terkait kepedulian atas muslim Palestina tersebut kini tidak bisa lagi diakses, usai tersebar luas ke berbagai grup WhatsApp. Akhirnya mubalig yang baru saja menuntaskan studi S-3 ini, mendorong umat Islam yang ahli teknologi informasi (TI) untuk membuat sendiri media sosial berkualitas.
Setidaknya hal itu diungkapkannya saat mengisi kajian spesial di sebuah masjid di kawasan Sungai Andai Banjarmasin, Selasa (12/11/2024) malam, di hadapan banyak jemaah.
Dari pencermatan laporan yang diterima, konten tersebut dihapus karena memuat kata Hamas, yang menurut Guru Wahyudi telah mendapat penyesatan opini di duniat barat seakan-akan kelompok teroris.
“Israel sering kali menyalahkan Hamas atas terjadinya penindasan di Palestina, padahal mereka hanya pura-pura lupa, bahwa Hamas hanya berupaya membela diri, karena Palestina telah dijajah sejak 1948,” tegas Guru Wahyudi.
Ya, jenjang waktu sangat lama atas penderitaan kaum muslimin di sana, yang hingga sekarang belum juga ada kejelasan kedamaian di Palestina.
Guru Wahyudi menekankan, hal ini akibat pengkhianatan dari penguasa-penguasa kawasan Timur Tengah, melihat anak-anak dan perempuan tak berdosa ditindas.
“Solusi terakhir persoalan Palestina secara tuntas, adalah dengan cara meleburnya kaum muslimin dalam satu kesatuan. Kita punya Tuhan yang satu, kitab yang satu, Nabi yang satu, kitab kita juga satu. Oleh karena itu, sudah semestinya kita juga bersatu dalam satu kesatuan layaknya dahulu Masjidilaqsa pernah dibebaskan, hingga berdiri tegaknya Khalifah Sultan Abdul Hamid II menentang dijualnya Palestina ke tangan Yahudi,” pungkas Guru Wahyudi.
()