BANUASYARIAH, Banjarbaru – Tibanya Rajab 1446 H menjadi momentum dan pembahasan tersendiri oleh Forum Kajian Ad-Dirasat Al-Islamiyyah Banjarbaru (FKDIB), pada muzakarah bertajuk “Rajab, Isra Mikraj, dan Kondisi Terkini Palestina”, Ahad (28/1/2025).
Dalam Forum ini ditegaskan, keistimewaan Rajab dan peristiwa Isra serta Mikraj memiliki kaitan erat dengan Baitul Maqdis, Palestina, maupun Syam.
“Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis, adalah tempat yang diberkahi Allah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an (Al-Isra: 1),” ungkap Ustaz Ali Nurdin dalam forum tersebut.
Di pertemuan ini dijelaskan, bahwa Palestina sebagai lokasi Baitul Maqdis, merupakan bagian dari Bumi Syam yang dijuluki sebagai tanah para nabi dan diberi keberkahan.
“Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kehormatan Baitul Maqdis dan Bumi Syam, sebagai wilayah yang diberkahi dan bernilai historis bagi umat Islam,” ungkapnya.
Namun sayangnya dalam acara ini diungkapkan, Gaza Palestina kini dalam keadaan berduka atas penjajahan yang dilakukan zionis Laknatullah.
Untuk itu, majelis muzakarah ini menyatakan, bahwa genosida dan penghancuran kawasan Gaza yang terjadi, tidak lepas dari sikap para penguasa muslim, terutama para pemimpin Arab.
“Mereka malah memberikan loyalitas kepada para penguasa negara-negara Barat yang mendukung kekejaman zionis. Sebaliknya, nyaris tidak ada pembelaan dari para penguasa muslim itu untuk kaum muslim di Gaza, kecuali hanya retorika dan logistik ala kadarnya,” tambah Ust Ali Nurdin.
Lebih lanjut ungkapnya, gencatan senjata yang disepakati, satu sisi patut disyukuri, karena ada kelegaan dari kondisi yang berat dan menghimpit bagi penduduk Gaza.
“Tapi hal ini tidak menghilangkan fakta bahwa penjajahan masih berlangsung. Sehingga kaum muslimin tidak boleh menghentikan untuk menyelesaikan akar masalahnya, yaitu penjajahan zionis atas penduduk Palestina keseluruhan,” jelasnya.
Selanjutnya dalam forum ini juga dijelaskan solusi yang sesuai dengan ajaran Islam, yakni jihad dan khilafah. Karena Allah Swt. dengan jelas memerintahkan jihad untuk melawan kaum agresor yang memerangi dan merampas wilayah kaum muslim.
“Perangilah mereka oleh kalian di mana saja kalian menjumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian,” ungkap Ust Ali mengutip ayat 191 Surah Al-Baqarah.
Selanjutnya, khilafahlah yang akan mengerahkan pasukan untuk mengusir kaum zionis dari Palestina dan menghukum penjajah.
“Karena dahulu Rasulullah Saw. sebagai Kepala Negara Islam saat itu, pernah mengusir kaum Yahudi dari Madinah, sekaligus memberikan hukuman atas pengkhianatan yang dilakukan,” pungkasnya.
(BS)