Banuasyariah, Banjarbaru – Majelis Darul Qolam menggelar Diskusi Nuzulul Qur’an 1446 H sekaligus buka puasa bersama pada Ahad (16/3/2025). Acara yang berlangsung pukul 17.00 – 18.30 WITA ini dihadiri oleh sekitar 30 peserta, dari Banjarbaru dan Martapura. Mengusung tema Nuzulul Qur’an: Momentum Kembali Kepada Al-Qur’an Sepenuhnya, diskusi ini menyoroti pentingnya menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup di tengah berbagai tantangan zaman.
Dalam sambutan, Ustaz Ali Nurdin selaku shahibul hajat menegaskan bahwa peringatan Nuzulul Qur’an bukan hanya sekadar mengenang turunnya kitab suci Islam, tetapi juga sebagai momen refleksi untuk mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Nuzulul Qur’an bukan sekadar peringatan turunnya Al-Quran, tetapi juga momentum untuk kembali menjadikannya sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Sebab menurutnya, di tengah berbagai tantangan zaman, sudah seharusnya kita menggali kembali makna dan petunjuk Al-Quran, bukan hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai tuntunan dalam setiap aspek kehidupan.
“Dengan memahami, mengamalkan, dan menjadikan Al-Quran sebagai landasan berpikir dan bertindak, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik, penuh keberkahan, serta sesuai dengan aturan-aturan yang diridhai Allah,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sesi diskusi juga muncul berbagai permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat, disampaikan oleh para peserta, mulai dari kondisi ekonomi yang semakin berat, maraknya korupsi di berbagai sektor, hingga meningkatnya tawuran remaja.
Para peserta juga menyoroti kasus korupsi yang terus mencuat, termasuk skandal korupsi timah senilai Rp 300 triliun dan terbaru dugaan korupsi di Pertamina yang mencapai Rp 968,5 triliun atau hampir 1 kuadriliun. Fenomena ini dianggap sebagai bentuk nyata penyimpangan dari hukum-hukum Allah.
“Kerusakan tersebut adalah bentuk nyata penyimpangan terhadap hukum-hukum Allah. Dan tidak ada sikap yang tepat terkecuali kembali kepada Islam,” ujar salah seorang peserta diskusi, merujuk pada firman Allah dalam Surah Ar-Rum ayat 41: ‘Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).’
Acara ditutup dengan seruan untuk lebih mendalami Al-Quran sebagai solusi atas permasalahan sosial yang terjadi serta diakhiri dengan buka puasa bersama. [BS]