Monday, April 28, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Khutbah Salat Id 1 Syawal 1446 H Banjarbaru: Campakkan Kapitalisme-Sekulerisme Sumber Kegelapan dan Kembali kepada Islam sebagai Solusi

    BANUASYARIAH, Banjarbaru – Seiring informasi telah terlihatnya hilal 1 Syawal 1446 H menurut rukyatulhilal global pada Sabtu (29/3/2025) malam di beberapa negara, sekitar 300 umat Islam Banjarbaru menunaikan Salat Idulfitri pada Ahad (30/3).

    Terlihat dua spanduk terpampang bertuliskan “Idul Fitri: Momentum Perubahan dari Kegelapan Kapitalisme-Sekuler Menuju Cahaya Islam”. Isi spanduk ini ternyata merupakan tema khutbah yang disampaikan Khatib Guru M. Taufik NT.

    “Sesungguhnya agama ini diturunkan untuk membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya terang benderang. Al-Qur’an pun diturunkan untuk menyelamatkan umat manusia menuju cahaya Ilahi,” demikian salah satu kalimat khutbah yang disampaikan.

    Sebelumnya, khatib mengawali khutbahnya dengan pemaparan berbagai problematika umat Islam yang terjadi, baik dalam negeri maupun secara global, yang menurut khatib adalah sebuah kegelapan.

    “Karena itu, Idulfitri hari ini sejatinya bukanlah sekadar perayaan. Ia adalah seruan. Seruan untuk mencampakkan segala bentuk kekufuran. Seruan untuk keluar dari ruang gelap peradaban Kapitalisme-Sekuler yang dipenuhi oleh aneka persoalan. Sekaligus seruan untuk menegakkan kembali syariah Islam dalam semua aspek kehidupan,” pesan Guru Taufik.

    Di tengah teduhnya sinar matahari pagi, meski di subuh hari sempat diguyur gerimis, jemaah khusyu menyimak khutbah.

    “Sungguh, hanya dengan Islam yang diterapkan secara kafah, umat ini akan kembali meraih izah. Seperti masa Baginda Rasulullah saw. yang mampu mengangkat derajat bangsa Arab menjadi mulia. Seperti masa Khulafaurasyidin yang sanggup menaklukkan adidaya Romawi dan Persia,” tegas Guru Taufik.

    Kemulian itu sambungnya, juga seperti masa Kekhilafahan Umar bin Abdul Aziz yang mampu menyejahterakan rakyat secara merata. Seperti masa Kekhilafahan Abbasiyah dengan segala kemajuan sains dan teknologinya yang luar biasa dan menginspirasi dunia.

    “Seperti peradaban Islam di Andalusia yang menerangi daratan Eropa,” demikian lanjutan khutbah yang terdengar dari corong pengeras suara di sudut-sudut saf jemaah.

    Sebagai pelengkap, khatib menghadirkan kaul Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Iqtishaad wa Al-I’tiqaad, 1/76.

    “Agama adalah fondasi, sementara kekuasaan adalah penjaganya. Apa saja yang tidak memiliki fondasi akan runtuh. Apa saja yang tidak punya penjaga akan rubuh (sirna),” ungkap Guru Taufik.

    Karena itu, sambung khatib, adanya pemerintahan Islam seperti kekhilafahan yang telah dicontohkan Khulafaurasyidin menjadi sebuah keniscayaan.

    Guru Taufik kemudian menghadirkan hadis riwayat Imam At-Tirmidzi.

    ”Tidak akan pernah bisa memperbaiki kondisi generasi akhir umat saat ini, kecuali apa yang telah terbukti mampu memperbaiki kondisi generasi awal mereka,” ungkap khatib saat menyitir Hadis At-Tirmidzi dalam Adhwâ’ Al-Bayân [Mukhtashar Asy-Syamâíl Muhammadiyyah], 2/282.

    “Semoga kegelapan demi kegelapan segera sirna berganti fajar cahaya Islam, amin,” pungkas Guru Taufik.

    (ng)

    Latest Posts

    spot_img

    Baca Juga

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.