BANAUASYARIAH, Banjarmasin – Bendera hitam dan putih bertuliskan kalimat tauhid, membelah Sungai Martapura. Hal sama di daratan, ratusan umat Islam di Banjarmasin menggelar aksi damai melintasi empat kilometer jalan protokol, mendesak para pemimpin negeri-negeri kaum muslimin mengirimkan tentara menyelamatkan Palestina, hingga seruan persatuan dalam satu kepemimpinan dunia.
Aksi ini berlangsung Ahad (11/5/2025), dari Jalan Merdeka, menuju M.T. Haryono, kawasan Pangeran Samudera, Lambung Mangkurat, hingga berhenti di Jalan Jenderal Sudirman. Banyak poster yang turut dibawa dan menarik perhatian masyarakat, yang antara lain bertuliskan “Hentikan genosida di Palestina”, maupun “Jihad dan khilafah solusi untuk Palestina”.
Selama perjalanan, secara bergantian para orator mencoba menggugah kesadaran masyarakat, bahwa sampai saat ini saudara sesama muslim masih mengalami pembunuhan, penindasan di Palestina, akibat tidak ada pelindung yang dulunya bernama khilafah islamiah.
“Musibah terjadi ketika kekhilafahan runtuh, tanah Palestina dicaplok negara-negara Barat, diisi para Yahudi, dan hingga kini saudara kita mengalami penindasan,” tegas Ust. Akhmad Faisal membara berorasi di atas pikap.
Saat finis di pintu barat Masjid Raya Sabilal Muhtadin, orasi kembali dilanjutkan para tokoh dan ulama, yang turut ditutup dengan doa menggugah Guru H. Hidayatul Akbar.
Tokoh agama ini memanjatkan pertolongan kepada Allah Swt., agar pemimpin negeri-negeri kaum muslimin terbuka hati, mengulurkan tangan mengerahkan pasukan jihad.
“Kita tidak bisa lagi berharap dengan negara-negara Barat yang berhimpun dalam PPB. Permasalahan ini tidak bisa diselesaikan tanpa bersatu dengan ikatan akidah di bawah bendera tauhid, di bawah naungan daulah khilafah yang sesuai dengan metode kenabian,” tegas Guru. H. Hidayatul Akbar.
Selain di daratan, masyarakat di kanan kiri Siring Sungai Martapura juga tersedot perhatiannya, dengan bentangan spanduk peduli Palestina di atas kelotok, dan bendera liwa yang membalut atap kelotok satunya.
Aksi serupa juga digalakkan umat Islam di berbagai daerah se-Indonesia, mendesak perhatian serius para pemimpin kaum muslimin di seluruh dunia.
(BS)
